Tuesday 10 November 2009

Important Dates

 ...













07 NOVEMBER 2009: Dalam sebuah konser yang bertajuk In Memoria Aeterna: Sacred Polyphony of Remembrance, Cappella Victoria Jakarta menyanyikan Miserere mei Deus, sebuah karya agung Gregorio Allegri (seorang murid Palestrina), dalam bentuk "metamorfosa" berbagai versi yang pernah dipublikasikan, mulai dari versi Asli, versi Pietro Alfieri, versi Charles Burney, versi Domenico Mustafa, sampai dengan versi Top C dengan abbellimenti.

***












25 JULI 2009: Cappella Victoria Jakarta menyanyikan secara lengkap Missa Papae Marcelli (Kyrie, Gloria, Credo, Sanctus-Benedictus, Agnus Dei I-II), sebuah karya agung Giovanni Pierluigi da Palestrina, dalam sebuah konser yang bertajuk Music written for the Sistine Chapel.

***













24 DECEMBER 2007: Cappella Victoria Jakarta menyanyikan gubahan paling terkenal dari Domenico Bartolucci (seorang komposer yang disebut-sebut sebagai "Palestrina Moderen"), yaitu: Missa de Angelis. Ini menjadi titik tolak Cappella Victoria untuk menyanyikan gubahan-gubahan lainnya dari Bartolucci, yaitu: O sacrum convivium, Adeste fideles, Ubi caritas, O memoriale dan O salutaris Hostia.

***













06 APRIL 2009: Cappella Victoria Jakarta menyanyikan Feria Sexta in Parasceve ad Matutinum, salah satu bagian dari karya agung Tomas Luis de Victoria (seorang komposer yang disebut-sebut sebagai "Palestrina-nya Spanyol"): Officium Hebdomadae Sanctae.

***












25 SEPTEMBER 2005: Cappella Victoria Jakarta didirikan oleh beberapa anak muda dari Paroki St. Theresia (Jakarta) sebagai paduan suara (cappella) yang secara khusus menekuni nyanyian polifoni sakra/suci (sacred polyphony) dari abad XVI, khususnya karya-karya Giovanni Pierluigi da Palestrina dan Tomas Luis de Victoria.


...

Tuesday 3 November 2009

Masters' Quote


Estote fortes et pugnate ~ Tetap semangat !!!

"The training in singing, to sign in a chorus, is not olny an exercise of external listening and of the voice; it is also training for interior listening, listening with heart, an exercise in training for life and for peace." - Paus Benedictus XVI

*****

“I had a dream, the music of Palestrina and Gregory the Great had come back.” - Maestro Domenico Bartolucci

*****

“Music is not man's invention, but his heritage from the blessed spirits... Music, because instinct with rhythm and harmony, describes the very being of God... Music can affect for good or ill the body as well as the mind... Nowadays, unfortunately, music does often serve depraved ends.” - Tomás Luis de Victoria







Photos



"In Memoria Aeterna: Sacred Music of Remembrance"
The St. Theresia Catholic Church, Jakarta | Saturday, 7th November 2009




Bersama:
- Y.M. Uskup Agung Leopoldo Girelli (Nunzio-Duta Besar Vatikan untuk Indonesia)
- Pater Jozef Forro (Sekretaris Nuzio)
- Mgr. Aloysius Sudarso, S.C.J. (Uskup Agung Palembang)
- Mgr. Hilarius Moa Nurak, S.V.D. (Uskup Pangkal Pinang)
- Mgr. Cosmas Michael Angkur, O.F.M. (Uskup Bogor)
- Mgr. Petrus Boddeng Timang, Pr. (Uskup Banjarmasin)
- Mgr. Agustinus Agus, Pr. (Uskup Sintang)
- Mgr. Silvester Tung Kiem San, Pr. (Uskup Denpasar)
- Mgr. Ludovikus Simanullang, O.F.M.Cap. (Uskup Sibolga)
- Rm. Albertus Hani Rudi Hartoko, SJ (Pastur Kepala Paroki St. Theresia)



Sesi I: Missa pro Defunctis




Sesi II: Psalmus Poenitentialis | Tenerbrae Responsoria | Motecta | Hymnus



Sesi II: Miserere mei Deus (Allegri) dalam kombinasi berbagai versi

*****



Bersama Uskup Agung Jakarta: Julius Kardinal Darmaatmadja SJ, Rm. Albertus Hani Rudi Hartoko SJ (Pastur Kepala Paroki St. THeresia), dan Rm. Lambertus Sugiri van den Heuvel SJ (Pastur Paroki St. Theresia, Jakarta)


*****


"Music written for the Sistine Chapel"
The St. Theresia Catholic Church, Jakarta | Saturday, 25th July 2009



Bersama Nuncio, H.E. Archbishop Leopoldo Girelli, dan Ibunda terkasih, serta Rm. Lambertus Sugiri van den Heuvel SJ (Pastur Kepala Paroki St. Theresia, Jakarta)




Sesi I: Ubi caritas (Bartolucci), Sicut cervus (Paletrina), O sacrum convivium (Bartolucci), dan Miserere mei - the Top C version (Allegri)



Sesi II: Missa Papae Marcelli (Palestrina) - lengkap



Sesi II: Missa Papae Marcelli (Palestrina) - lengkap



Cappella Victoria Jakarta - full team (setelah konser)




Penyerahan bungan untuk wakil dari Cappella Victoria Jakarta


*****

"Vesperae Beatae Mariae Virginis - Per Jesum Ad Mariam"
The St. Theresia Catholic Church, Jakarta | Saturday, 18th Ocotober 2008




Bersama Nuncio, H.E. Archbishop Leopoldo Girelli, Rm. Bernardus Boli Udjan SVD (Sekretaris Eksekutif Komisi Liturgi KWI), dan Schola Iacartensis



Sesi I: Cantica Beatae Virginis




Sesi II: Vesperae Beatae Mariae Virginis




Sesi II: Vesperae Beatae Mariae Virginis


*****

Seri XII Konser Cantate Domino
Katedral St. Maria diangkat ke Surga, Jakarta | Sabtu, 23 Agustus 2009


Sacred Polyphony


Polifoni suci/sakra (sacred polyphony) merupakan sebutan untuk nyanyian gereja yang diciptakan pada jaman renaissance (periode 1450-1600). Umumnya nyanyian polifoni sakra berupa misa (missa) dan motet (motécta), yang biasanya dinyanyikan tanpa iringan alat musik (a cappella). Nyanyian polifoni sakra memiliki lebih dari satu suara (part) – terdiri atas nyanyian pokok (cantus firmus) dan motif imitasinya – di mana setiap suara secara independen bergerak maju secara horisontal menurut interval (“fugal-melismatic”); berbeda dengan nyanyian homofon, di mana dalam ritme yang sama semua suara bergerak maju bersama secara vertikal menurut akord (“familiar-syllabic”).

Nyanyian polifoni sakra lazimnya menggunakan nyanyian pokok (maupun teks) dari nyanyian Gregorian (Gregorian chant), dan disusun menggunakan tangga nada (modus) tertentu (biasanya menyesuaikan dengan tangga nada nyanyian pokoknya) untuk mengekspresikan suasana nyanyian. Imitasi dekoratif dipasangkan pada nyanyian pokok menggunakan variasi spesies kontrapung (counterpoint), dan dapat bergerak sejajar maupun berlawanan terhadap nyanyian pokok. Pada nyanyian polifoni sakra sering ditambahkan pula aksen (accidentals) maupun variasi nada disonan (dissonance) untuk membuat pergerakan setiap suara makin dinamis. Tekstur musik polifoni sakra disusun lebih menyatu (blend) agar kaya harmoni; berbeda dengan tekstur musik organum – nyanyian yang menjadi awal mula lahirnya nyanyian polifoni – pada jaman medieval (periode sebelum 1450), yang dibuat kontras.

Lazimnya, kombinasi komposisi fugal-familiar disesuaikan dengan pendek-panjangnya teks nyanyian. Tipe komposisi fugal banyak dijumpai dalam nyanyian yang memiliki teks relatif pendek, misalnya Kyrie, Sanctus, dan Agnus Dei dari Missa pro Defúnctis (Palestrina); sedangkan tipe komposisi familiar dapat dijumpai pada nyanyian yang memiliki teks relatif panjang, misalnya Dómine Jesu Christe–Hóstias dari Missa pro Defúnctis (Palestrina).

Selain Palestrina dan Vittoria , ada banyak komposer lain yang menciptakan nyanyian polifoni sakra, antara lain: Anerio, Guerrero, Lassus dan Byrd. Mereka termasuk dalam kelompok komposer nyanyian gereja (school) di Roma (Italia), Spanyol, Franco-Flemish dan Inggris. Melalui penggunaan teks dan tangga nada yang seusai, serta variasi teknik kontrapung, mereka menghasilkan banyak nyanyian polifoni sakra yang berbobot. Nyanyian polifoni sakra mencapai puncaknya pada era Palestrina, dan kemudian diteruskan oleh Vittoria (1548-1611).

[HYT4CVJ]



Monday 2 November 2009

Videos


http://www.youtube.com/user/ijusmanis


Bartolucci: O sacrum convivium (Cappella Victoria Jakarta)
"Music written for the Sistine Chapel"
Saturday, 25th July 2009 | 08.00 p.m. | St. Theresia Catholic Church, Jakarta




Bartolucci: Ubi caritas (Cappella Victoria Jakarta)
"Music written for the Sistine Chapel"
Saturday, 25th July 2009 | 08.00 p.m. | St. Theresia Catholic Church, Jakarta




Palestrina: Sicut cervus (Cappella Victoria Jakarta)
"Music written for the Sistine Chapel"
Saturday, 25th July 2009 | 08.00 p.m. | St. Theresia Catholic Church, Jakarta

Prima Pars:


Secunda Pars:



Allegri: Miserere mei, Deus (Cappella Victoria Jakarta)
"Music written for the Sistine Chapel"
Saturday, 25th July 2009 | 08.00 p.m. | St. Theresia Catholic Church, Jakarta

Verse 01-04 :


Verse 05-08:


Verse 09-12:


Verse 13-16:


Verse 17-19:


Verse 20a-b:



Palestrina: Sanctus-Benedictus - Missa Papae Marcelli (Cappella Victoria Jakarta)
"Music written for the Sistine Chapel"
Saturday, 25th July 2009 | 08.00 p.m. | St. Theresia Catholic Church, Jakarta

Sanctus:


Benedictus:



Palestrina: Agnus Dei - Missa Papae Marcelli (Cappella Victoria Jakarta)
"Music written for the Sistine Chapel"
Saturday, 25th July 2009 | 08.00 p.m. | St. Theresia Catholic Church, Jakarta

Prima Pars:


Secunda Pars:



Palestrina: Alma redemptoris mater (Cappella Victoria Jakarta)
"Music written for the Sistine Chapel"
Saturday, 25th July 2009 | 08.00 p.m. | St. Theresia Catholic Church, Jakarta



...

Links







http://www.facebook.com/group.php?gid=80836510072
or Search Cappella Victoria Jakarta Group
Videos and Photos ("Music written for the Sistine Chapel" and "Per Mariam ad Jesum").






http://www.youtube.com/user/ijusmanis

Videos ("Music written for the Sistine Chapel", "Vesperae Beatae Mariae Virginis", and "Per Mariam ad Jesum".






http://cappellavictoriajkt.multiply.com

Videos, Audios, and Photos ("Music written for the Sistine Chapel", "Vesperae Beatae Mariae Virginis", "The 12th Cantate Domino", "Per Mariam ad Jesum", Christmas Eve, Good Friday, Easter Vigil, Outing, etc.)






cappella_victoria@yahoo.com



Press Quotes


Polifoni Sakra, Kuno tapi Menyejukkan Jiwa
Selasa, 28 Juli 2009 | 21:53 WIB
http://oase.kompas.com/read/xml/2009/07/28/21534923/polifoni.sakra.kuno.tapi.menyejukkan.jiwa
KOMPAS.com — Musik menjadi bagian dalam hidup segenap insan manusia. Berbegai jenis musik disajikan dalam berbagai genre. Genre yang populer di kalangan masyarakat antara lain pop, rock, klasik, R&B, dan masih banyak lagi.

Nyanyian yang satu ini memang tidak terlalu populer dan jarang diminati anak muda zaman sekarang karena keberadaannya yang sudah lama dan dianggap kuno. Namun, bila dinikmati lebih lanjut, nyanyian polifoni sakra (sacred polyphony) dapat membawa suasana hati pendengarnya terhanyut ke dalam suasana yang menyejukkan, tenang, dan damai.

Berbeda dengan orkestra yang hanya menampilkan alunan alat musik saja, nyanyian polifoni sakra malah tidak menggunakan satu alat musik pun. Nyanyian tanpa iringan alat musik (acapella) ini hanya memperdengarkan suara-suara emas yang dipadukan menjadi satu harmonisasi lagu yang indah dengan komposisi beberapa suara.

Polifoni sakra (nyanyian suci) merupakan sebutan untuk nyanyian gereja Katolik yang diciptakan pada Zaman Renaissance (1450-1600). Umumnya nyanyian-nyanyian seperti ini digarap dalam bahasa Latin. Setiap kata-kata dalam nyanyian ini memiliki arti mendalam sehingga membutuhkan konsentrasi khusus untuk dapat lebih menikmatinya. Misalnya "ubi caritas et amor, Deus ibi est" yang berarti "jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan". Nada-nada pilihannya pun menghantarkan setiap pendengar untuk lebih menghayati nyanyian tersebut.

Sesuai dengan namanya, nyanyian polifoni sakra memiliki lebih dari satu suara (part) yang terdiri atas nyanyian pokok (cantus firmus) dan motif imitasinya. Mungkin kita lebih mengenalnya dengan sebutan kanon. Namun, kanon dalam nyanyian polifoni skara sudah melalui tahap gubahan sehingga lebih kaya nada. Pada nyanyian polifoni sakra sering ditambahkan pula aksen maupun variasi nada disonan untuk membuat pergerakan setiap suara semakin dinamis. Tekstur musik ini disusun lebih menyatu agar kaya harmoni.

"Para komponis telah sungguh-sungguh membuat lagu yang menyentuh. Mereka telah disiplin membuat lagu-lagu tersebut," ujar Pastur Boli Udjan, Sekretaris Eksekutif KWI dalam acara "Konser Musik Gereja: Nyanyian Polifoni Sakra" di Gereja Katolik Santa Theresia Jakarta, Sabtu (25/7). Konser Musik Gereja ini merupakan persembahan paduan suara Cappella Victoria yang membawakan 9 buah lagu.

Dalam acara tersebut diperdengarkan karya-karya komposer-komposer besar yang sangat berpengaruh pada perkembangan polifoni sakra. Komposer-komposer besar tersebut antara lain Giovanni Pierluigi da Palestrina (1525-1594), Gregorio Allegri (1582-1652), dan Domenico Bartolucci (*1917). Mereka telah menciptakan banyak nyanyian polifoni sakra, antara lain Sicut cervus desiderat (salah satu karya paling terkenal dari Palestrina); Miserere mei, Deus karya Allegri yang terkenal dengan nada C tingginya; serta Ubi caritas dan O sacrum convivium karya Bartolucci.

Bartolucci dalam usianya yang ke-90-an, kembali mengutarakan impian utamanya yaitu "kembalinya" musik polifoni sakra Palestrina dan kantus Gregorian.

M6-09

*****

Mingguan "Hidup" | 26 Oktober 2008:























*****

Mingguan "Hidup" | 07 September 2008:


























Recordings


CD Kantus Gregorianus: "Per Mariam ad Jesum"
Diterbitkan oleh Schola Iacartensis dan Penerbit Kanisius
(mengisi empat nyanyian polifoni sakra)
Musica Studio | Minggu, 01 Juni 2008

Peristiwa Gembira:
- Ave Maria a4 (Tomas Luis de Victoria)

Peristiwa Sedih:
- Ave verum corpus a5 (Tomas Luis de Victoria)

Peristiwa-peristiwa Mulia:
- Regina caeli laetare a5 (Tomas Luis de Victoria)
- Ave regina caelorum a5 (Tomas Luis de Victoria)


*****


Victoria: Regina caeli laetare a5 (Cappella Victoria Jakarta)

Prima Pars - klip 1:


Prima Pars - klip 2:


Prima Pars - klip 3:


Secunda Pars - klip 1:


Secunda Pars - klip 2:


Secunda Pars - klip 3:


...

Concerts


"In Memoria Aterna: Sacred Polyphony of Rememberance"
St. Theresia Catholic Church, Jakarta
Saturday, 7th November 2009 | 08.00 p.m.

The 1st Session: Missa pro Defunctis | Giovanni Pierluigi da Palestrina
- Introitus: Requiem aeternam | Kantus Gregorian
- Kyrie | Palestrina
- Graduale: Requiem aeternam | Kantus Gregorian
- Offertorium: Domine Jesu Christe-Hostias | Palestrina
- Sanctus | Palestrina
- Banedictus | Palestrina
- Agnus Dei I-III | Palestrina
- Communio: Lux aeterna-Requiescant in pace | Kantus Gregorian

The 2nd Session: Psalmus Poenitentialis | Tenebrae Responsoria | Motecta | Hymnus
- Miserere mei, Deus | Gregorio Allegri [Versi: Original | Alfieri | Burney | Mustafa | Top C with simple 'abbelimenti']
- Caligaverunt oculi mei - Tenebrae Responsoria | Tommaso Ludovico da Vittoria
- Ave verum corpus | Tommaso Ludovico da Vittoria
- Iesu dulcis memoria | Tommaso Ludovico da Vittoria
- Justorum animae | Orlando di Lasso

Encore:
- Jesu rex admirabilis | Giovanni Pierluigi da Palestrina

*****

"Music written for the Sistine Chapel"
St. Theresia Catholic Church, Jakarta
Saturday, 25th July 2009 | 08.00 p.m.

The 1st Session: Hymni et Psalmi
- Ubi cáritas | Domenico Bartolucci
- Sicut cervus desíderat | Giovanni Pierluigi da Palestrina
- O sacrum convívium | Domenico Bartolucci
- Miserére mei, Deus (the 'Top C' version) | Gregorio Allegri

The 2nd Session: Missa Papæ Marcelli | Giovanni Pierluigi da Palestrina
- Kyrie a6
- Glória a6
- Credo a4-6
- Sanctus a6
- Benedíctus a4-6
- Agnus Dei I–II a6-7

Encore:
- Alma redemptoris Mater | Giovanni Pierluigi da Palestrina

*****

"Vesperae Beatae Virginis Mariae"
St. Theresia Catholic Church, Jakarta
Saturday, 18th October 2008 | 08.00 p.m.

The 1st Session: Cantica Beatae Virginis
- Dixit María | Hans Leo Haβler
- Ave María a4 | Tómas Luis de Victoria
- Ave verum corpus | Tómas Luis de Victoria

The 2nd Session: Vesperae Beatae Mariae Virginis
- Ave maris stella | Tómas Luis de Victoria
- Magníficat Primi Toni | Giovanni Pierluigi da Palestrina
- Salve regína | Francisco Guerrero






*****

The 12th "Cantate Domino" Concert
Cathedral of Assumption, Jakarta
Saturday, 23th August 2008 | 08.00 p.m.

- Ave María a4 | Tómas Luis de Victoria
- Alma redemptóris mater | Giovanni Pierluigi da Palestrina
- Non vos relínquam | William Byrd
- O sacrum convívium | Domenico Bartolucci
- Justórum ánimae | Orlandus Lassus

Repertoires


ROMAN SCHOOL:


Giovanni Pierluigi da Palestrin (1525-1594):
- Kyrie a6 (Missa Papae Marcelli)

- Gloria a6 (Missa Papae Marcelli)
- Credo a6 (Missa Papae Marcelli)
- Sanctus a6 (Missa Papae Marcelli)
- Benedictus a4-6 (Missa Papae Marcelli)
- Agnus Dei I-II a6-7 (Missa Papae Marcelli)
- Kyrie a5 (Missa pro Defunctis)
- Offertorium: Domine Jesu Christe-Hostias a4-5 (Missa pro Defunctis)
- Sanctus a5 (Missa pro Defunctis)
- Benedictus a5 (Missa pro Defunctis)
- Agnus Dei I-III a5 (Missa pro Defunctis)
- Sicut cervus desiderat [part 1-2]
- Alma redemptoris mater
- Exsultate Deo a5

- Hodie Christus natus est a8
- Hodie Christus natus est a4
- Haec dies a6
- Magnificat Primi Toni [Liber Primus]
- Jesu, rex admirabilis a3

Gregorio Allegri (1582-1652):
- Miserere mei, Deus a5-9 - 'the Top
C' version
- Miserere mei, Deus a5-9 - versions: Original, Alfieri's, Burney's, dan Mustafa's, 'the Top C' with simple 'abbelimenti' [edited by Cappella Victoria Jakarta, 2009]

Domenico Bartolucci (*1917):
- Kyrie (Missa de Angelis)
- Gloria (Missa de Angelis)
- Sanctus
(Missa de Angelis)
- Benedictus (Missa de Angelis)
- Agnus Dei (Missa de Angelis)
- Adeste fideles a5-6
- O sacrum convivium a4
- O memoriale mortis Domini a3

- O salutaris Hostia a3
- Ubi caritas a5-6

VENETIAN SCHOOL:

Giovanni Gabrieli (1557-1612):
- O magnum mysterium a8 [a cappella]


Ludovico da Viadana (1560-1627):
- Exsultate justi

SPANISH SCHOOL:

Tomas Luis de Victoria (1548-1611):
- Vidi speciosam a6
- Kyrie a4-6 (Missa Vidi Speciosam)
- Gloria a6 (Missa Vidi Speciosam)
- Credo a4-6 (Missa Vidi Speciosam)
- Sanctus a6 (Missa Vidi Speciosam)
- Benedictus a4-6 (Missa Vidi Speciosam)
- Agnus Dei a7 (Missa Vidi Speciosam)
- Tradiderunt me (Officium Hebdomadae Sanctae / Tenebrae Responsoria No.10)
- Caligaverunt oculi mei (Officium Hebdomadae Sanctae / Tenebrae Responsoria No.12)
- Passio secundum Joannem [
translated into 'Bahasa Indonesia' by Cappella Victoria Jakarta, 2007] (Officium Hebdomadae Sanctae)
- Vere languores nostro (Officium Hebdomadae Sanctae)
- Improperia: Popule meus (Officium Hebdomadae Sanctae)
- O magnum mysterium
- Jesu dulcis memoria
- Ave verum corpus a5
- Ave regina caelorum a5 [part 1-2]
- Regina caeli laetare a5 [part 1-2]
- Ave Maria a4
- Ave maris stella [estrofas impares]

Francisco Guerrero (1528-1599):
- Salve regina [2nd version]


FRANCO-FLEMISH SCHOOL:

Orlandus Lassus (1532-1594):
- Justorum animae a5


Jachet van Berchem (1505-1565):
- O Jesu Christe


Guillaume Dufay (1400-1474):
- Conditor alme siderum a3


Jacques Arcadelt (15141557):
- Ave Maria


ENGLISH SCHOOL:

William Byrd (1543-1623):
- Haec dies a6 (Cantiones Sacrae II, 1591, No. 32)

- Ave verum corpus (Gradualia I, 1605, Vol. 2 No. 5)
- Non vos relinquam a5 (Gradualia II, 1607, No. 37)
- Ego sum panis vivus (Gradualia II, 1607, No. 17)

Thomas Tallis (1505-1585):
- If ye love me


GERMAN SCHOOL:

Hans Leo Haessler (1564-1612):
- Dixit Maria



OTHERS:

VIII century:
- Introitus: Requiem aeternam - Missa pro Defunctis (Gregorian Chant)
- Graduale: Requiem aeternam - Missa pro Defunctis (Gregorian Chant)
- Communio: Lux aeterna - Missa pro Defunctis (Gregorian Chant)
- Alleluia. Rosa vernans (Gregorian Chant)

XIII century:
- Veni, veni Emmanuel a2


Sunday 1 November 2009

Members


Cantus (Soprano):
- Patricia Jacqueline Virginia Mayori Tjiptana (joined: 2005)
- Maria Immaculata Lianita Suryanti Hadiwasono (2006)
- Benedicta Endang (2006)
- Yosephine Maria Riani Wirawinata (2007)
- Tasiana Cicely Martini (2007)
- Anastasia Maria Dhevianti Purnawan (2007)
- Dorothea Wiendariningsih Johansyah (2008)
- Fransisca Winny Letta (2008)
- Fransiska Tan (2008)
- Nathalia Suryatenggara (2009)

Altus (Mezo-Soprano & Alto):
- Yustina Suryanti (joined: 2005)
- Elisabeth Arianti Suryandari (2005)
- Maria Theresia Jenny Otita (2006)
- Josefa Erry Hardini (2006)
- Giacinta Marescoti Nelly (2007)
- Adriana Diah Ayu Widiantari (2008)
- Christina Nanik Susilowati (2008)
- Angela Merici Ariani (2009)
- Yohana Endah Mahanani (2010)

Tenor:
- Willigis Hans Martono Halim (joined: 2005)
- Reiner Fulgentius Ricky Indrawan (2006)
- Fransiskus Xaverius Suharno (2008)
- Bambang Wahyudi (2008)
- Fery Andrianus (2009)
- Daniel Noegroho (2010)
- Daniel Terry Wiharja (2010
- Ferry Agustinus Sunara (2010)

Bassus (Baritone & Bass):
- Herman Yoseph Tan (joined: 2005)
- Andreas Anderson Young (2005)
- Franciscus Joseph Adithya Pratama Ghozali (2005)
- Vincentius Agung Santoso (2006)
- Markus Adityo Prasidi (2006)
- Lounardus Saptopranolo (2007)
- Johannes Januar (2008)
- R. B. Dhani Iskandar Mesa (2009)


Profile


Didirikan oleh beberapa anak muda dari Paroki St. Theresia pada akhir tahun 2005, Cappella Victoria kemudian berkembang menjadi paduan suara (cappella) yang relatif lebih sering menekuni nyanyian polifoni sakra abad XVI, khususnya karya-karya Palestrina dan Victoria.

Sejak tahun 2006, Cappella Victoria secara rutin menyanyikan polifoni sakra dalam perayaan ekaristi di Gereja Katolik St. Theresia dan beberapa Gereja Katolik di Jakarta. Cappella Victoria berharap, melalui suasana sakral yang tercipta atas bantuan nyanyian polifoni sakra, umat beriman dapat terbantu dalam beribadat kepada Sang Pencipta.

Selama empat tahun terakhir, Cappella Victoria terus mengembangkan repertoar polifoni sakra hingga kini telah mencapai 50 nyanyian; umumnya merupakan karya dari komposer utama Gereja Katolik, seperti: Palestrina (Missa Papæ Marcelli, Missa pro Defunctis dan sejumlah motet), Gregorio Allegri (Miserere mei Deus), Vittoria (Feria VI in Parasceve ad Matutinum dan sejumlah motet), serta Domenico Bartolucci (Missa de Angelis dan sejumlah motet).

Dengan semboyan “tetap semangat” (adaptasi dari: “estote fortes et pugnate”), Cappella Victoria terus menggiatkan anggotanya untuk turut serta dalam menghidupkan kegiatan menggereja di tempat masing-masing, khususnya dalam bidang paduan suara. Seiring dengan semangat diaspora yang dihidupkan di Paroki St. Theresia, anggota Cappella Victoria berkembang hingga kini beranggotakan 33 orang yang berasal dari 15 paroki di Keuskupan Agung Jakarta.


*****

Cappella Victoria Jakarta (CVJ) was founded by a few young parishioners from St. Theresia parish at the end of 2005. CVJ developed to become a choir that mostly specializes in 16th-century sacred polyphony, especially the works of Palestrina and Victoria.

Since 2006, CVJ routinely sings sacred polyphony in St. Theresia Catholic Church and other Catholic Churches in Jakarta . Through the sacred and solemn ambiance created by the sacred polyphony singing, CVJ hopes to help the faithful to pray more solemnly to the Divine Creator.

In the past 4 years, CVJ continues to develop sacred polyphony repertoires that amount to 50 songs up to now. Most are the works of the Catholic Church’s definitive composers, such as: Palestrina (Missa Papae Marcelli, Missa pro Defunctis, and some motets), Gregorio Allegri (Miserere mei, Deus), Victoria (Feria VI in Parasceve ad Matutinum and a few motets), and Domenico Bartolucci (Missa de Angelis and a few motets)

With a slogan of “keep up the spirit” (an adaptation of “estote fortes et pugnate”), CVJ encourages its singers to be involved in developing the church life in their own parish, especially through choirs and singing. In line with the spirit of diaspora that is apparent in St. Theresia Parish, CVJ has developed to include 33 singers from 15 parishes throughout the Jakarta Arch Diocese.